Andika Pradnya S
1614122045
C. DISTRIBUSI AC
Jaringan Distribusi AC
Keuntungannya
a. Mudah menstransformasikan tegangannya, naik maupun turun.
b. Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan tenaga listrik untuk jarak jauh.
c. Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik.
d. Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan dalam satu saluran, karena menggunakan sistem tiga fasa.
Sistem tiga fasa ini mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa, yaitu :
a. Daya yang disalurkan lebih besar
b. Nilai sesaat konstan
c. Medan magnit putarnya mudah diadakan
Kerugiannya
a. Untuk tegangan tinggi sering terjadi arus pemuatan (charging current).
b. Memerlukan stabilitas tegangan untuk kondisi dan sifat beban yang berubah-ubah.
c. Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk tegangan tinggi.
d. Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi, dan kapasitansi untuk tegangan tinggi.
D. PERALATAN TEGANGAN TINGGI AC TRANSMISI & DISTRIBUSI
1. Transformator Daya
Trafo ini biasanya digunakan pada pemakaian daya dari rumah tangga, sampai pembangkit , transmisi dan distribusi tenaga listrik. Beberapa alasan digunakannya transformer, antara lain :
1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai,
2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (pada jaringan transmisi),dan
3. Kebutuhan pemakai/beban memerlukan tegangan yang bervariasi.
Selain kapasitas daya, dalam pemilihan transformator distribusi kita juga harus mengetahui:
a. Bushing
Bushing merupakan salah satu komponen pada transformator sebagai tempat penghubung antara transformator dengan jaringan luar. Bushing terbuat dari porselin, dimana porselin ini berfungsi sebagai penyekat antara konduktor (penghantar yang bertegangan) dengan tangki transformator.
b. Sistem Pendinginan
Dalam memilih transformator kita harus mengetahui system pendinginan yang digunakan transformator tersebut.
c. Peralatan Proteksi
Transformator Distribusi yang digunakan harus memiliki peralatan proteksi.
d. Indikator
Indikator dalam transformator digunakan untuk mengetahui tinggi dari permukaan minyak dan temperature / suhu minyak.
e. Tap Changer
Tap Changer adalah perubahan tegangan dari satu tegangan ke tegangan lain dilakukan dalam keadaan tanpa beban (tegangan off) dan dilakukan secara manual melalui sebuah tuas.
f. Spesifikasi Teknis Transformator
Untuk pemilihan transformator perlu melihat spesifikasi teknisnya, apakah transformator tersebut Step Up atau transformator Step Down
Transformator Step-Up berfungsi untuk menaikkan tegangan misalnya dari 380 V pada sisi primer menjadi 20 KV pada sisi sekunder.
Transformator Step-Down berfungsi untuk menurunkan tegangan misalnya dari 20 KV pada sisi primer menjadi 380 V pada sisi sekunder.
2. Pemutus Tenaga (PMT/CB)
Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya. Pemutus tenaga diperlukan untuk mengendalikan jaringan tegangan listrik pada waktu memutuskan atau memasukkan tegangan pada keadaan tanpa beban, berbeban maupun pada keadaan hubung singkat. Fungsi utama pemutus tenaga yaitu harus dapat membuka (memutus arus) dan menutup rangkaian (mengalirkan arus). Pada waktu pemutusan atau menghubungkanarus listrik akan terjadi busur api listrik. Pemadaman busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa macam media, seperti : minyak, udara atau gas.
Jenis Penggerak PMT
a. PMT dengan penggerak pegas atau per Untuk menggerakan kontak-kontak pmt dengan tenaga pegas atau per yang di gerakkan oleh motor listrik.
b. PMT dengan penggerak Hidrolis. Yaitu pmt yang digerakkan dengan tenaga hidrolis dari minyak yang di pompa hingga tekanan tertentu.
c. PMT dengan penggerak Pneumatik. Yaitu pmt yang digerakkan oleh udara tekanan tinggi.
3. Pemisah Bus (PMS/DS)
Pemisah (PMS) atau disconnecting switch adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih tersambung atau sudah bebas dari tegangan kerja. Dari definisi diatas maka dapat diketahui fungsi dari pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang dapat menyambung atau memutuskan rangkaian dengan arus yang rendah kurang lebih lima ampere (5A).
Sesuai dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua yaitu :
• Pemisah tanah Saklar pemisah tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan dari tegangan sisa yang timbul dari sebuah jaringan SUTT yang telah diputuskan, dapat juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang berasal dari kabel pengahantar atau kabelkabel yang lainnya.
• Pemisah peralatan Saklar pemisah peralatan ini berfungsi untuk mengisolasikan atau melindungi peralatan listrik dari peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi bertegangan tinggi. Saklar pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa beban. Jadi harus diperhatikan bahwa pada waktu pelepasan sedang tidak ada arus yang mengalir pada peralatan.
4. Current Transformer (CT)
Current transformer mengukur aliran listrik dan memberikan masukan untuk kekuasaan transformer dan instrumen. Current transformer baik menghasilkan arus bolak-balik atau tegangan bolak-balik yang sebanding dengan arus yang diukur.
Ada dua tipe dasar transformator saat ini: wound dan toroida.
Transformer wound saat ini terdiri dari integral belitan primer yang dimasukkan secara seri dengan konduktor yang membawa arus yang diukur.
Toroidal atau berbentuk donat transformer saat ini tidak mengandung belitan primer. Sebaliknya, kawat yang membawa arus threaded melalui jendela di transformator toroida.
Beberapa CTS dibuat untuk engsel terbuka, memungkinkan insersi sekitar konduktor listrik konduktor tanpa mengganggu sama sekali. Standar industri untuk arus sekunder CT adalah kisaran 0 hingga 5 ampli AC. Seperti PTS, CTS dapat dibuat dengan rasio berliku kustom untuk memenuhi hampir semua aplikasi. Karena mereka "beban penuh" arus sekunder adalah 5 ampli, rasio CT biasanya digambarkan dalam hal beban penuh amp utama sampai 5 ampli, seperti ini:
5. Potential Transformer (PT)
Transformer juga dapat digunakan dalam sistem instrumentasi listrik. Karena transformer kemampuan untuk meningkatkan atau turun tegangan dan arus, dan listrik isolasi yang mereka berikan, mereka dapat berfungsi sebagai cara untuk menghubungkan peralatan listrik tegangan tinggi, sistem tenaga arus tinggi. Misalkan kita ingin secara akurat mengukur tegangan 13,8 kV sebuah power sistem.
Transformator instrumen menjaga tegangan pada tingkat yang aman dan mengisolasi listrik dari sistem , sehingga tidak ada hubungan langsung antara saluran listrik dan instrumen atau kabel instrumen. Ketika digunakan dalam kapasitas ini, trafo disebut Potensi Transformer, atau hanya PT.
Potensial transformer dirancang untuk memberikan seakurat tegangan rasio stepdown . Untuk membantu dalam regulasi tegangan yang tepat, beban seminimal mungkin: voltmeter dibuat untuk memiliki impedansi masukan yang tinggi sehingga menarik sedikit arus dari PT . Seperti yang anda lihat,pada gambar 6. sumbu telah terhubung secara seri dengan gulungan primer PT,untuk keselamatan dan kemudahan memutus tegangan dari PT.
Standar tegangan sekunder untuk sebuah PT adalah 120 volt AC, untuk full-rated tegangan listrik. Rentang voltmeter standar untuk menemani PT adalah 150 volt, skala penuh. PTS dengan rasio berliku kustom dapat dibuat sesuai dengan aplikasi apapun. Ini cocok baik untuk standarisasi industri voltmeter yang sebenarnya instrumen sendiri, karena PT akan menjadi ukuran untuk langkah sistem tegangan ke tingkat instrumen standar ini.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar