Andika Pradnya Satriawan
NIM : 1614122045
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO
DI SUNGAI LOGAWA, KABUPATEN BANYUMAS
Andika Pradnya Satriawan
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Bhayangkara Surabaya
Jl. Ahmad Yani 114, Surabaya, Jawa Timur,60231,
Telp.: (031) 8285602
ABSTRAK
Listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Aktivitas manusia akan terganggu jika ketersediaan energi listrik juga terganggu. Kondisi ini pula yang saat ini tengah dialami oleh bangsa Indonesia. Telah terjadi krisis listrik di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah Jawa – Bali dimana di daerah tersebut merupakan pusat kegiatan di Indonesia. Hal ini diindikasikan dengan sering terjadinya pemadaman secara bergiliran seperti di sebagian kota di Indonesia. Krisis yang terjadi disebabkan ketidakseimbangan antara ketersediaan (supply) dan permintaan (demand).
Sementara itu kemampuan pemerintah, dalam hal ini PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik sangat terbatas. untuk itu, pemerintah sangat mendorong pihak swasta / masyarakat untuk ikut berperan serta dalam usaha-usaha pengadaan energi alternatif, salah satu diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).
Daerah Kabupaten Banyumas memiliki sungai yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai PLTMH. Perencanaan pembangkit listrik tenaga mini hidro ini akan memanfaatkan aliran air dari Sungai Logawa. Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan masuk dalam jaringan interkoneksi Jawa – Bali sehingga diharapkan menambah pasokan listrik Jawa – Bali yang kebutuhannya terus meningkat.
Dalam tugas akhir ini, PLTMH Logawa direncanakan untuk membangkitkan daya sebesar 616 kWh yang mana dapat melayani kurang lebih 600 rumah dengan asumsi satu rumah memakai daya sebesar 900 Watt dan membutuhkan dana investasi untuk pekerjaan sipil sebesar Rp. 25.265.787.700,-
PENDAHULUAN
Permintaan energi listrik ( demands ) di Indonesia khususnya untuk pulau Jawa dan Bali sangatlah tinggi. Itu dikarenakan pusat pemerintahan Indonesia terletak di pulau jawa. Sehingga banyak mengundang masyarakat untuk melakukan aktifitas disekitar pusat pemerintahan. Berdasarkan harian KOMPAS, untuk pulau Jawa dan Bali telah banyak dibangun pembangkit - pembangkit listrik yang mampu mensupply hingga 28.070 MW guna untuk memenuhi permintaan masyarakat akan listrik. dengan nilai sebesar itu memang energi listrik yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di mana beban puncak terbesar yang dicapai sebesar 20.343 MW. akan tetapi reserve margin yang ada hanyalah tinggal 27%, dimana nilai tersebut masihlah termasuk angka yang keritis. Sebaiknya nilai persentase untuk reserve margin yang ada haruslah menembus angka 35%. Apa bila hanya 27% ditakutkan bila terjadi masalah pada salah satu pembangkit yang ada akan menyebabkan ketidak mampuan supply yang ada untuk memenuhi permintaan. Dan diramalkan bahwa permintaan akan kebutuhan listrik akan meningkat setiap tahunnya. Dipastikan kita akan mengalami krisis energi listrik untuk kedepanya apa bila tidak ada penyelesaianya.
Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik adalah dengan merencanakan pembuatan pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) dengan skala yang kecil atau biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hidro ( PLTMH ).
Sungai Logawa, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mempunyai potensi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air dengan sekala Mini Hidro. Sungai Logawa ini mempunyai debit air yang cukup banyak, aliran air yang deras dan mempunyai daerah terjunan yang dapat dimaanfaatkan sebagai terjunan air guna untuk memutar turbin. Sehingga Sungai Logawa ini dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
ANALISIS HIDROLOGI
Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa dengan kurun waktu 10 tahun terakhir . Data debit aliran Sungai Logawa didapat dari Balai Pengembangan Sumber Daya Air Serayu – Citandui. Dibawah ini merupakan potensi debit aliran rata – rata tiap bulan di Sungai Logawa.
Pengambilan debit andalan menggunakan kurva massa debit dengan mengambil nilai debit yang mempunyai probabilitas 85% - 90 %, yang dimana kurva tersebut merupakan urutan debit Sungai Logawa selama dari yang terbesar hingga yang terkecil. Perhitungan debit andalan dimaksudkan untuk mencari nilai kuantitatif debit yang tersedia sepanjang tahun, baik pada musim penghujan maupun musim kemarau. Ketersediaan air yang biasa didefinisikan sebagai debit andalan, jika tidak tersedia data debit yang memadai, maka dihitung dengan cara mentransformasikan data hujan menjadi data debit. Dari grafik diatas debit yang mempunyai
keandalan diantara 85 % - 90 % adalah debit 1,39 m3/s hingga 0,953 m3/s. Untuk PLTMH Logawa ini kami mengambil debit sebesar 1 m3/s.
1. Perencanaan Bendung
1. Bendung didesain dengan mercu bulat dengan jari-jari mercu 2,5 m. Tinggi mercu bendung = 3 m. Elevasi puncak bendung =
+427
m. Lebar bendung = 13,736 m. Lebar efektif
bendung = 14,83 m. Kolam olak tipe USBR IV.
2. Dinding penahan tanah bagian hulu bendung dengan tinggi 13,61 m sepanjang 76,05 m
serta dinding penahan tanah di bagian hilir bendung dengan tinggi 13,61 m sepanjang
15,35
m.
2. Perencanaan Bangunan Sistem
PLTMH Bendung bangunan pelengkap, yaitu:
1. Kantong lumpur
dengan panjang 180 m, dengan
kedalaman endapan 3,4
m pada bagian hilir
kantong lumpur.
2. Saluran pembilas kantong lumpur dengan panjang 107 m, bangunan pembilas kantong lumpur
direncanakan dengan lebar 1,3 m, dengan satu pintu. Tinggi pintu pembilas kantong lumpur
4 m.
3. Pintu pembilas dengan rencana lebar bangunan pembilas
bendung adalah
1,25 m, tinggi pintu
pembilas 2,1 m
4. Bangunan pengambilan (intake) direncanakan dengan lebar 0,8 m, tinggi pintu 1,2 m dengan lebar
0,8 m.
5. Bak penenang dengan
dimensi 8 x 10 m dengan kedalaman
2,4 m.
6. Pipa
penstock dengan
diameter 0,8 m dan tebal
0,9 cm
sepanjang 195 m.
8. Besarnya daya listrik yang dapat di produksi oleh PLTMH Logawa adalah sebagai berikut :
Apabila dicari nilai energi setiap setengah bulan maka didapatlah hasil sebagai berikut:
9. Saluran
pembuang dengan panjang 67 m.
10. Dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Logawa ini daya listrik yang
dihasilkan akan didistribusikan kedalam jaringan PLN sehingga PLN yang akan
menyalurkan kepada penduduk
setempat.
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya untuk desain Bendung Lanang adalah sebagai berikut:
Dengan nilai investasi sebesar Dua Puluh Lima Milyar Dua Ratus Enam Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Rupiah pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ini diasumsikan PLTMH Logawa ini dapat menghasilkan daya sebesar 5044 Mwatt/tahun dan biaya untuk setiap Kwatt dihargai Rp 1000. Sehingga dalam setahun PLTMH Logawa dihasilkan pendapatan brutonya sebesar Rp 5.044.000.000,00- dan dalam 6 tahun nilai investasi dapat kembali lagi.
KESIMPULAN
1. Dari hasil analisis hidrologi didapat debit rencana rencana sebesar 323,93 m3/detik dengan periode ulang 100 tahun dan debit kebutuhan untuk pengaliran sebesar 1 m3/detik.
2. Tinggi bendung yang didapat adalah 3 m dan lebar efektif bendung adalah 14,83 m dengan lebar sungai 16,3 m.
3. Turbin yang digunakan adalah Turbin Crossflow T – 15 – 400 Bo 400 dengan nilai head sebesar 83, 773 m diharapkan turbin dapat menghasilkan daya sebesar 6161 kW.
4. Biaya pelaksanaan Bendung Lanang adalah sebesar Rp. 25.265.787.700,00 dengan waktu pelaksanaan 128 minggu.
5. Dalam perencanaan bangunan air untuk menghitung analisa hidrologi diperlukan data curah hujan dan data klimatologi yang lengkap, dan semakin lama periode data tersebut maka semakin akurat analisa hidrologi yang didapatkan.
6. Dalam membuat hitungan hidrolis, struktur, dan stabilitas disarankan menggunakan software komputer untuk mempermudah perhitungan (Microsoft Excel, AutoCAD 2007, AutoCAD Land Development 2007, ArcGIS).
Sekian
Terima Kasih
Source : https://id.scribd.com/ ;
https://www.portalgaruda.org/article.php?article=132154&val=4693
Tidak ada komentar:
Posting Komentar